Anti CoPas

Silakan Komen

Silahkan beri Masukan, Kritik, ataupun Saran melalui comment - comment pada artikel diBlog ini - semoga apa yang saya share di blog ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.

Saturday, June 18, 2011

Kemenangan Diri Sendiri



Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain. Namun, kemenangan atas diri sendiri. Berpacu dijalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa ketakutan, keengganan, keangkuhan dan semua beban yang menambat diri ditempat start.

Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa iri, dengki atau dendam. Keberhasilan sejati memberikan kebahagian yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan rekordnya sendiri tak peduli apakah pelari lain akan menyusulnya atau tidak. Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawannya. Ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri.Ia bertanding dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang. Keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri.

Rocky Balboa Inspiration Speech to Son


Rocky Balboa Inspiration Speech to Son

"The world ain't all sunshine and rainbows. It's a very mean and nasty place... and I don´t care how tough you are, it will beat you to your knees and keep you there permanently, if you let it. You, me or nobody, is gonna hit as hard as life. But ain't about how hard you hit... It's about how hard you can get hit, and keep moving forward... how much you can take, and keep moving forward. That´s how winning is done. Now, if you know what you worth, go out and get what you worth. But you gotta be willing to take the hits. And not pointing fingers saying: You ain´t what you wanna be because of him or her or anybody. Cowards do that and that ain´t you! You´re better than that!" (Rocky Balboa)

"Dunia ini tidak seperti sinar matahari dan pelangi, dunia ini sangat kejam dan keras .... Dan aku tidak peduli seberapa kuatnya kau, dunia akan membuatmu bertekuk lutut dan akan menahanmu jika kau biarkan. Kau, aku atau siapa pun, akan memukulmu sekeras kehidupan. Tapi bukan tentang seberapa keras kau memukul ... Namun seberapa keras pukulan yang kau terima, dan terus bergerak maju ... berapa banyak pukulan yang mengenaimu,. dan kau terus bergerak maju. Begitulah kemenangan itu diraih, jika kau tahu kemampuanmu, maka pergilah dan dapatkan apa yang pantas kau dapatkan. Tapi kau harus bersedia untuk dipukul dan tidak menyalahkan orang dan berkata :.... Kau tak seperti yang kau mau gara gara dia atau siapapun. Semua pengecut melakukan itu dan itu bukanlah dirimu, kau bisa lebih baik dari itu!!!" (Rocky Balboa)

Friday, June 10, 2011

Desain Sayembara : Eco House Design Competition II

Ecohouse Design Competition II
     Sayembara yang diselenggarakan oleh Teknik Sipil UGM yang diumumkan tanggal 2 Juni 2011 lalu ini cukup menarik perhatian semua Universitas bidang pendidikan apapun termasuk fakultas arsitektur dan desain kampus saya haha.. Sayangnya pada sayembara kali ini kelompok kami hanya peringkat ke 29 dari 153 kompetitor se-Indonesia. Sebelumnya saya perkenalkan anggota kelompok saya, seperti kompetisi sebelumnya kelompok kami tidak jauh jauh dari orang orang yang sama :
Anchelmus Ishak Livanus
Anthony Mardika Panggau
Latar Belakang :
     Isu Global Warming dewasa ini telah mengubah pandangan masyarakat dunia mengenai segala aspek kehidupan manusia selama ini. Ancaman yang luar biasa dari global warming terhadap kelangsungan hidup manusia dan alam telah memberikan pemahaman mengenai betapa pentingnya untuk berorientasi pada lingkungan dalam menjalankan berbagai aspek kegiatan manusia.

     Perhatian yang besar akhirnya tertuju kepada rumah tinggal, mengingat eksistensinya yang sangat krusial dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pertambahan jumlah penduduk telah mendatangkan suatu tantangan baru dalam hal penyediaan rumah tinggal yang diharapkan sesuai dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

     Melonjaknya permintaan konsumen terhadap kebutuhan akan eco house yang ramah lingkungan, efisien dari segi sumber daya, nyaman, sehat serta selaras dengan alam lingkungan belum diimbangi dengan penyediaan baik oleh dunia usaha maupun pemerintah.

     Keberhasilan penyelenggaraan Eco House Design Competition 2010 memberikan arti penting dalam menunjukkan kemampuan dan kepedulian generasi muda saat ini untuk menyediakan eco house yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Atas pertimbangan tersebut, Eco House Design Competition II pada tahun 2011 ini pun hadir demi melanjutkan dan meningkatkan apa yang telah diraih pada Eco House Design Competition 2010, bukan hanya untuk kepentingan pengembangan diri mahasiswa semata, namun juga demi kepentingan masyarakat luas dan peningkatan kepedulian terhadap green living.( http://ecohouse.co.nr/ )

Penerapan Desain :


    Pada perancangan rumah tinggal ini kami merencanakan sebuah hunian dengan ketinggian bangunan 2 lantai. Mengingat konteks hunian pada daerah urban yang cenderung dengan ketinggian 2 lantai.
     Kami mengangkat tema besar rancangan kami yaitu Rumah Ekologis Masa Depan. Di sini kami mencoba untuk memberikan gambaran tentang suatu bentuk dan tatanan hunian di masa depan. Pastinya yang menganut aspek-aspek ekologis sebagai tanggapan terhadap kondisi bumi kita saat ini. Berikut gambar kerja dan Perspektif bangunan beserta penjelasan :
Denah Situasi Bangunan
Denah Lantai Dasar Bangunan
Denah Lantai Satu Bangunan
Potongan A - A
Potongan B - B
Tampak Depan
Tampak Belakang
Tampak Samping Kiri
Tampak Samping Kanan
Detail Tangga
 Perspektif Eksterior dan Interior Bangunan :
Interior Kamar Tidur Utama
Interior Ruang Makan
Interior Dapur
Interior Ruang Keluarga

Perspektif Tampak Depan (saat malam)
Perspektif Tampak Depan (saat siang)
Bird View Tampak Depan
Halaman Samping Rumah
Dapat dilihat Pemaksimalan Konsumsi Energi pada bangunan diantaranya :
- Memberikan bukaan semaksimal mungkin pada bangunan. Untuk sirkulasi udara yang maksimal dan pemanfaatan cahaya terang langit pada saat siang hari. (dapat dilihat pada denah)
Pemakaian lampu hemat energi pada malam hari dan pemanfaatan cah aya terang langit pada siang hari.
Meminimalisir finishing bangunan dengan pengaplikasiaan cat karena 75% bahan pembuatan cat ( resin, zat aditif, dan pelarut ) bergantung pada produksi minyak bumi.
Memanfaatkan kembali (re-used) material-material seperti pecahan keramik sebagai penutup dinding kamar mandi dan dapur. Pemanfaatan tiang listrik bekas sebagai struktur tangga dalam rumah. Pemanfaatan pecahan batu untuk kolam. Hal ini diterapkan karena proses untuk menghasilkan sebuah keramik dan tiang listrik memakan energi yang besar. (dapat dilihat pada perspektif eksterior dan interior).

Untuk Pengelolaan Limbah :
Pengolahan limbah black water dengan menggunakan instalasi septictank Vietnam. Keuntungan dari penggunaan septictank Vietnam adalah tidak perlunya menguras isi septictank, karena isi septictank dapat digunakan sebagai pupuk.
Pengolahan limbah grey water dengan cara memisahkan jalur pemipaan antara grey water yang mengandung sabun dan yang tidak. Disediakan sebuah bak untuk menampung grey water tersebut setelah menjalani proses penyulingan. Grey water tersebut dapat dipakai untuk menyiraram tanaman atau mencuci mobil.
Pengolahan limpasan air hujan (run-off) dilakukan dengan menyediakan bak penampung air hujan yang terpusat. Air hujan ini dapat dipakai untuk mengisi kolam atau menyiram tanaman atau untuk kegiatan bersih-bersih.

Untuk Aspek Konstruksi pada bangunan :
Pemilihan penggunaan struktur pondasi berbentuk potongan bujur sangkar  daripada bentuk trapesium seperti yang sering diterapkan pada bangunan rumah tinggal. Keuntungan pemakaian pondasi berbentuk bujur sangkar ini adalah galian tanah hanya perlu dilakukan sebesar ukuran pondasi dan menghemat penggunaan bahan bangunan seperti pasir, semen, dan kerikil.(dapat dilihat pada gambar kerja potongan)
-  Konstruksi dinding memakai beton ringan dengan plesteran semen pekat tanpa finishing cat. Kami menilai bahwa penggunaan beton bisa bernilai ekologis karena mempunyai masa pakai yang lama ( 100 thn ) sehingga bernilai ekonomis pula dan tidak mempengaruhi kesehatan manusia.
Kontruksi atap hunian tanpa memakai kuda-kuda tapi memakai gunungan. Mengingat bahwa beban bangunan harusnya semakin ke atas semakin ringan dan kondisi alam Indonesia yang rawan gempa. (dapat dilihat pada Potongan gambar kerja dan Perspektif Interior)
Plafond pada lantai satu hunian ditiadakan. Pertimbangan yang kami ambil adalah dengan tinggi antara atap dan lantai yang maksimal dapat pula memaksimalkan pengkondisian udara dan pencahayaan ruang di bawahnya.

Aspek Biotis :
- Penggunaan vegetasi di sekeliling bangunan yaitu berupa pacar tembok, bamboo sebagai peredam suara dan penyaring debu dari luar, palm.(dapat dilihat pada Eksterior Bangunan)
Pengadaan kolam ikan di samping kiri dan kanan bangunan.(dapat dilihat pada Eksterior Bangunan)
Penerapan konsep rumah panggung untuk memaksimalkan daerah resapan air hujan pada tapak dan juga agar adanya sirkulasi udara dibawah bangunan sehingga bangunan tidak lembab karena naiknya kelembaban tanah ke bangunan.(dapat dilihat pada gambar kerja dan Eksterior Bangunan)

Total estimasi harga bangunan ini menurut RAB yang kami hitung sebesar Rp. 169.500.000,00 (belum termasuk pengolahan taman)


Beberapa komentar dari dewan juri ke-kelompok kami adalah (www.ecohouse.co.nr) :
- Harga terlalu rendah,
- Ruang lantai 2 kantilever tidak aman terhadap gempa 
- Beton tanpa finishing perlu lampu besar untuk penerangan terutama saat malam hari.
- Eksekusi pemanfaatan lahan rendah, dan berefek pada kurangnya kenyamanan penghuni.

Semoga dari artikel ini pembaca dapat belajar dari desain dan khususnya kesalahan kami..

Thursday, June 2, 2011

Solusi Rumah Tinggal Tahan Gempa (Part IV - Penyelesaian dan Rekomendasi Rumah Tinggal dikawasan Bantul Yogyakarta)

     Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, beberapa aspek untuk mendirikan sebuah hunian tahan gempa diperlukan perhitungan analogi arah gaya dan juga penggunaan bahan material bangunan yang berpengaruh pada konstruksi rumah tinggal nantinya. Aspek - aspek yang harus dipenuhi oleh masyarakat Desa Kebon Agung kawasan Bantul dalam merancang sebuah Rumah Tinggal diantaranya :

     1. Studi sistem Pemakaian pada Struktur Bangunan
     Struktur pada bangunan pada kawasan rawan gempa direkomendasikan menggunakan Sistem Rangka dimana struktur rangka pada kestabilannya dapat dicapai dengan menggunakan plat dinding yang berupa kayu, beton, maupun baja. Caranya dengan menggunakan bracing atau pengaku silang pada setiap gaya horizontal kemudian cara kerjanya gaya gaya tersebut disalurkan ke pondasi. Heinz Frick pada bukunya "Pedoman Bangunan tahan gempa" mengatakan pada hakekatnya sebuah sistem struktur rangka pada bangunan tahan gempa merupakan konsep ruang terbuka dengan hanya menggunakan kolom dengan aturan tertentu (grid) yang menerima beban. Keuntungan penggunaan struktur rangka dari semua struktur yang lain adalah dapat dipadukannya semua material penutup berupa dinding dll., yang dipakai dalam bangunan sehingga lebih memudahkan dalam pencarian material. Beberapa diantaranya adalah struktur rangka beton bertulang dengan dindingnya menggunakan batu bata atau bisa juga conblock, namun kebanyakan menggunakan batu bata. Kemudian contoh lainnya adalah sistem struktur rangka kayu dengan dinding luarnya menggunakan papan kayu, dll.

     2. Studi sistem Konstruksi Pondasi
      Pada setiap penggalian pondasi umumnya disesuaikan dengan syarat - syarat kedalaman galian yang ditentukan. Biasanya untuk bangunan, pondasi berada ditanah terkeras, namun ada kalanya pondasi tidak perlu digali sampai dalam karena tanah termasuk dalam kategori keras sehingga tidak perlu digali sampai dalam. Galian pondasi untuk hunian bangunan minimal ± 45 cm bila tanah diarea bangunan masih termasuk dalam tanah keras. Untuk isian batu kali menggunakan pecahan batu besar yang ditaruh paling bawah dan mulai mengecil saat sampai atas, mutu isian siar pondasi minimal K125 agar terbebas dari retakan pada dinding dan menghindari ruang hidup rayap. Lebar pondasi batu kali minimal lebar dinding ditambah kiri dan kanan ± 10 cm, tinggi minimal 2 kali lebar pondasi.
         Hal ini sangat cocok untuk kawasan Desa Kebon Agung, Bantul. Dikarenakan pada apa yang saya lihat saat survey kesana masih terdapat beberapa sisa reruntuhan bangunan pasca gempa tahun 2006 yang masih utuh bagian bawah struktur, bahkan beberapa warga saat diwawancara tanah pasca gempa di Hogja sama sekali tidak melendut keatas. Jadi dapat disimpulkan bahwa tanah yang ada di Bantul sebenarnya sangat baik untuk permukiman hanya saja kesalahan konstruksi oleh warga yang menyebabkan banyaknya bangunan rubuh yang berimbas kepada jatuhnya korban jiwa.

     3. Studi sistem Konstruksi Trasram
      Trasraam adalah lapisan kedap air horizontal yang mencegah naiknya kelembapan dari tanah melalui pondasi kedalam dinding yang dapat menyebabkan dinding busuk. Untuk memenuhi fungsi kualitas trasraam sangat perlu diperhatikan bahan bangunan yang dipakai.
         Dulu trasram dibuat dengan lapisan batu bata dan penutup menggunakan mortar semen, namun trasraam jenis ini tidak dapat mencegah naiknya air tanah sehingga masih saja menyebabkan pembusukan di dinding.
Bahan yang dapat digunakan untuk trasraam guna bangunan diantaranya :
    - Trasraam dengan lapisan aspal, untuk pemasangan sangat cocok karena untuk sloof beton bertulang harus dipastikan sangat kering sebelum pemasangan minimal 14 hari. Sedangkan untuk sloof kayu ditempatkan diatas lapisan plesteran yang datar dan dapat menutupi pondasi batu kali,
      - Trasraam seng papak, seng yang dipilih adalah seng yang mampu tahan karat misalkan galvanisir (BJLS 50) sehingga selain mampu sebagai trasraam namun juga bisa sebagai pencegah rayap yang masuk.

     4. Studi sistem Rangka Kolom
         - Konstruksi rangka Kolom Kayu
    Apabila dalam bangunan menggunakan rangka kayu sebagai struktur tengah maka membutuhkan pengencangan menggunakan paku bahkan baut mencapai 10 mm. Untuk bangunan tahan gempa disarankan menggunakan sistem pengapit saja, yaitu konstruksi dengan tiang pengapit atau  balok pengapit. Penggunaan kayu yang dakan dipakai dipastikan harus kering bila perlu diawetkan sesuai dengan pengawetan kayu.
     Yang perlu diperhatikan pada saat mengkoneksi antara pondasi batu kali, sloof (kayu / beton bertulang), dengan kolom kayu kesemuanya harus menjadi satu kesatuan sehingga dalam penyaluran beban menjadi sempurna dengan terkoneksinya semua elemen struktural.
      Bangunan dengan menggunakan rangka kayu pengapit sebagai struktur kolomnya, sangat elastis dalam perubahan bentuknya sehingga dalam guncangan gempa daya tahan terhadap getarannya sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan masih berdirinya pendopo pendopo dikawasan Desa Kebon Agung yang mayoritas menggunakan kayu sebagai bahan dasar konstruksi bangunanya.

        - Konstruksi Rangka Kolom Beton
         Konstruksi rangka kolom beton bertulang pada prinsipnya menggunakan sistem jepitan mati, (berbeda dengan sistem konstruksi kayu yang elastis) dengan sifat mengubah bentuk pada kolom beton yang kecil (kaku). Jadi hanya mempunyai daya tahan tinggi terhadap gempa jika ukuran tiang dan tulangannya memenuhi persyaratan jepit. Agar memudahkan dalam pengerjaan pengecoran beton dan mendapatkan hasil beton yang berkualitas baik, maka dianjurkan untuk mengunakan ukuran penampang balok minimum 15 cm x 20 cm dan ukuran penampang kolom minimum 15 cm x 15 cm.

      5. Studi Sistem Konstruksi Atap
         Semakin tinggi bangunan atau semakin berat bagian atas bagian bangunan akan semakin besar pula gaya gesernya. Maka direkomendasikan penggunaan atap dipilih seringan dan sesimpel mungkin. Penggunaan sistem konstruksi dan bahan penutup akan mempengaruhi kemiringan atap minimal. Kali ini akan dibahas sedikit tentang atap dengan kayu karena sifat kayu sendiri yang awet dan elastis apabila diberi tekanan. Sebaiknya dalam konstruksi atap kayu pada bangunan tahan gempa dipilih konstruksi atap kasau dan tidak menggunakan kuda kuda sehingga mampu menghemat secara ekonomi dan atap akan ringan sehingga tidak membebani struktur dibawahnya. Maka dari itu bangunan diatap sendiri diisi dengan gunungan sebagai pengganti kuda kuda.

     6. Studi Sistem Konstruksi Dinding

      Dinding adalah penutup lingkup pada bangunan yang berfungsi sebagai pembatas dan bukan sebagai salah satu penahan beban pada struktur. Dinding sangat bemacam macam mulai dari batu bata, conblock, hebel, dll. Penggunaan dinding mempengaruhi bagaimana sebuah beban bekerja, semakin dinding kuat dan terkoneksi dengan ring balok, kolom dan sloof semakin kokoh pula.
    Dinding pada bangunan sebaiknya saling dikoneksi agar saat terjadi gempa dinding tidak roboh dan menimpa  pemilik rumah. Sebaiknya dalam perancangan kolom, sebelum pengecoran diberi beberapa angkur yang mengarah kedinding agar dapat dikoneksi dengan dinding seperti batu bata.