Anti CoPas

Silakan Komen

Silahkan beri Masukan, Kritik, ataupun Saran melalui comment - comment pada artikel diBlog ini - semoga apa yang saya share di blog ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.

Saturday, August 11, 2012

Perkembangan Arsitektur Islam

PENGERTIAN AGAMA ISLAM
     Islam adalah salah satu Agama didunia yang paling utama dan terbesar. Dimana agamanya menyatakan monoteisme, atau kepercayaan pada Tuhan yang tunggal atau satu. Di dalam bahasa yang Arab, Islam berarti “menyerah” atau “tunduk”, tunduk untuk mematuhi kehendak Tuhan. Seorang pengikut Agama Islam disebut dengan sebutan Muslim, yang menurut bahasa Arab artinya “orang yang menyerah kepada Tuhan”. Orang Islam menyebut Tuhan dengan sebutan Allah SWT. Seperti agama lainnya bahwa Allah SWT. adalah pencipta alam semesta. Islam mengajarkan bahwa semua orang Muslim adalah sama di depan Tuhan.
     Setelah meninggalnya Nabi Muhammad SAW. pada abad 7 masehi, Islam mulai menyebar dari awal berkembangnya di Saudi Arabia lalu masuk Syria, Mesir, Afrika bagian Utara, Spanyol bagian barat, Persia, India, dan pada akhir abad yang ke10 masuk di Asia timur. Di abad - abad berikutnya, Islam juga menyebar ke dalam Anatolia, Balkans utara, dan Afrika bagian selatan. Masyarakat Muslim yang memeluk Islam sekitar 1 milyar orang, para pengikut Islam menyebar di lima Benua, dan Islam adalah agama yang tumbuh paling cepat di dunia. Negeri pemeluk Islam yang paling padat penduduknya adalah Indonesia, yang selanjutnya diikuti oleh Bangladesh dan Pakistan. Di luar Timur Tengah, sejumlah besar dari orang Muslim tinggal di India, Nigeria, Pecahan Negara yang dulunya Uni Soviet, dan Negeri China.


KARAKTERISTIK ARSITEKTUR ISLAM

     Dua kategori dominan tentang karakteristik Arsitektur dan seni Islam adalah adanya Seni huruf Kaligrafi Arab dan format bangunan Masjid, yang digabungkan menjadi satu kesatuan. Ketika Islam tersebar, Arsitektur yang dikembangkan, dimodifikasi oleh kondisi - kondisi iklim yang berbeda dan bahan - bahan yang yang tersedia di daerah sekitarnya. Arsitektur Roma, Arsitektur Kristen Awal, dan Arsitektur Romawi yang kemudian diambil alih di awal arsitektur Islam.
     Kakteristik yang paling utama dari suatu Masjid adalah bahwa arah berdoa atau sembahyang harus diorientasikan ke arah Mekah sebagai kiblatnya. Mihrab sebagai salah satu tempat / ruang Imam sebagai pemimpin sholat dari mesjid digunakan sebagai indikator untuk menghadap arah kiblat. Masjid pada umumnya mempunyai menara satu atau bahkan lebih, menara umumnya digunakan sebagai panggilan adzan. Sebagai tambahan, fungsi menara ini sudah menjadi unsur pembeda tentang Arsitektur masjid. Kebanyakan masjid juga mempunyai suatu kubah yang digunakan untuk menghubungkan pusat dari kubah kearah Mekah.

A. ARSITEKTUR MASJID
     Agama Islam berdoa selalu menghadap ke-arah kiblat, dan dulunya kiblat menghadap kearah kota Maddina namun hanya selama 2 tahun, kemudian Nabi Muhammad menerima suatu wahyu bahwa kiblat yang benar terletak di Mekkah, dan sampai sekarang semua doa selalu menghadap kiblat di Mekkah, menentukan orientasi dan organisasi ruang dari semua mesjid diseluruh dunia, ditandai dengan suatu mihrab yang menghias, atau relung, di dalam Masjid.


Unsur - Unsur Masjid
MIHRAB - Tempat dimana Imam memimpin Ibadah Sholat.
MENARA - Tempat dimana dulunya juru azan melakukan azan, namun seiring perkembangan zaman juru azan tidak perlu naik ke menara hanya untuk memanggil kaum Muslim untuk Sholat. Sebelum masjid berkembang dulunya menara juga biasa digunakan kaum Muslim berlindung dari peperangan.
KUBAH - Adanya kubah dalam suatu masjid adalah peninggalan dari Arsitektur Roma.
MIMBAR & MAQQSURA - Dulunya Mimbar digunakan untuk tempat para Muslim untuk menunggu Sholat semakin lama mimbar digunakan sebagai tempat khotbah. Sedangkan Maqqsura adalah suatu penutup yang ditempatkan diarea mimbar, hal ini digunakan sebagai pelindung setelah 3 Khalifah dibunuh saat akan sholat.

CONTOH ARSITEKTUR BANGUNAN MASJID

1. Masjid Süleymaniye

     Masjid Süleymaniye terletak di Istanbul, Turki. Dibangun pada tahun 1550, dengan Arsitek bernama Sinan. Desain masjid ini dipengaruhi oleh gaya gereja masa Byzantium atau Romawi, dulunya masjid ini adalah Gereja Hagia Sophia di Istanbul, namun kabarnya juga sekarang sudah dijadikan sebuah museum. Kubah besar yang berada dipusat atas terbuka bagi ruang yang lebih kecil dengan lengkung penopang dinding sebagai penunjang Kubah dibawahnya. Kemudian ada empat menara yang meruncing yang berada di setiap tepi bangunan Masjid. Ada juga balkon sebagai karakteristik dari gaya Masjid Islam yang Modern.


Karakteristik Masjid Süleymaniye
     Pintu gerbang masuk yang mengesankan menyediakan akses bagi pengunjung. Perancangan pintu masuk / keluar yang besar menyerupai mihrab didalamnya, bangunan masjid yang ditandai dengan arah menghadap Kiblat.

     Dua puluh Delapan tiang yang menopang kubah, dengan format serambi bertiang - tiang yang berurutan. Awalnya serambi dengan ditopang kolom dibawahnya adalah tempat yang digunakan untuk beristirahat dan duduk - duduk, tetapi setelah bertahun tahun berkembang kemudian menjadi icon unsur ilmu Arsitektur Masjid. Kolom - Kolom pada masjid ini semakin menerangkan bahwa bangunan ini terpengaruh gaya bangunan Romawi.


     Di Masjid bekas Gereja besar Hagia Sophia ini berdiri suatu Kubah dimana jari jarinya adalah 26.5 m (87 ft) dan tingginya 53 m (174 ft), yang didukung oleh empat pondasi dilapis batu granit berbentuk bujur sangkar.

2. Masjid Sankore


     Masjid Sankoré berada di Tombouctou, Mali. Dulunya Masjid ini adalah salah satu Kerajaan yang terbesar dari Sudan bagian barat, Afrika Utara. Kerajaan berdiri pada abad ke11, mencapai puncaknya pada abad ke14, dan setelah itu mulai merosot, tetapi mesjid tetap mempunyai peranan penting dalam kultur dan budaya masyarakat.





3. Masjid Faisal
     Masjid Faisal berada di kota Islamabad dibangun pada tahun 1985, Masjid Faisal yang ada di Islamabad dirancang untuk terlihat seperti suatu tenda yang berada di tengah padang pasir. Empat menara melingkupi mesjid masing -masing tingginya adalah 90 m (sekitar 300 ft).

Cara Membuat Background pada Rendering SketchUp menggunakan Watermark

Contoh hasil dengan memberikan background menggunakan watermark
     Detik - detik deadline saat saya tugas tahap desain sekitar akhir 2 bulan yang lalu, saya sedikit dipusingkan dengan beberapa permintaan produk gambar. Dimana salah satu produk meminta eksterior 3D mata burung, karena hasil akhir 3D saya menggunakan SketchUp maka hasil akhir akan sulit saat akan difinishing dengan photoshop jika asal2an tembak posisi rendering dan juga pastinya akan banyak membuang waktu. Berbeda dengan software 3D MAX kita bisa dengan mudah memasukan background dibelakang objek 3D kita.

     Dari hasil beberapa share tutorial ternyata dari SketchUp kita bisa memberikan background dibelakang objek 3D kita. Caranya dengan memberi Style Watermark, caranya mudah berikut settingannya :
Masuk di Windows dan Pilih Style
Pilih Edit dan Klik Watermark Setting - setelah itu tinggal add
Klik Background untuk latar belakang Overlay untuk latar depan
Setelah itu akan keluar setting transparasi
Klik Strecthed fit to fit the screen kemudian Uncheck Lock Aspect Ratio agar tampilan bisa full screen
Tampilan sebelum render
Hasil saat rendering (background memang tidak ikut ter-render)
Hasil Akhir Rendering dengan hasil akhirnya menggunakan bantuan Photoshop

Perbedaan antara Displacement dan Bump

     Perbedaan antara efek bump dan displacement pada rendering V-Ray SketchUp sekilas sebenarnya hampir sama, tapi bila dikaji lebih detail lagi hasil dari bump tidak semaksimal pada hasil displacement. Perbedaannya sendiri dapat dilihat dari hasil ujicoba saya berikut ini, dimana saya merender 2 bidang batu alam dimana bidang pertama menggunakan displacement dan bidang kedua menggunakan bump.
Perbedaan antara efek Bump (2) dan efek Displacement (1) pada batu alam
     Hasilnya penampang ditiap bidang terlihat seperti lebih hidup dengan tekstur penampang batu di tiap bidang rendering. Namun jika dilihat lagi lebih jauh, terlihat pada bayangan permukaan pada bidang 1 tidak rata hal ini dikarenakan dari hasil efek displacement, sedangkan pada bidang 2 bayangan lurus  - lurus saja.
Perbedaan antara efek Bump (2) dan efek Displacement (1) pada air
     Ujicoba kedua saya lakukan dengan mencoba merender air untuk settingan bisa dilihat disini. Hasil dari keduanya terlihat penampang air terlihat bergelombang dan bayangan manusia yang ada didalamnya juga terpecah mengikuti frekuensi gelombang air. Sedangkan pada bidang air yang kedua tekstur air sendiri datar dan tidak bergelombang sama sekali namun pada bayangan manusia terlihat bergelombang mengikuti frekuensi air. Dari review saya ini bisa disimpulkan sekilas perbedaan antara bump dan displacement tidak beda jauh, namun secara detail hasil dari diplacement lebih maksimal dari bump.

KEUNGGULAN DISPLACEMENT
- Hasil renderan lebih maksimal dan terlihat riil,
- Saat merender kemampuan komputer terlihat "tidak dipaksa", karena saat merender, komputer bisa multitasking dengan mendengarkan lagu, main game, browsing, dll.
KEKURANGAN DISPLACEMENT
- Lamanya waktu rendering jika kita membuat objek rendering yang kompleks dan banyak detail dengan resolusi gambar HD.

KEUNGGULAN BUMP
- Hasil tidak terlalu buruk secara sekilas,
- Proses rendering yang tergolong lebih cepat dari displacement.
KEKURANGAN BUMP
- Hasilnya yang kurang bahkan jauh dari detail,
- Saat rendering tidak bisa multitasking bahkan hanya untuk muter lagu (kemungkinan ini cm dikomputer saya T.T, mungkin saat di kompi teman - teman bisa untuk multitasking).



TIPS & TRIK

Sedikit tips dari saya siapa tahu membantu, pada saat ingin menetapkan apakah objek ingin dibump atau displacement terlebih dahulu kita melihat objeknya. Saya berikan contoh saat membuat air laut pada rendering dibawah ini awalnya saya beri efek displacement. Jika dilihat dari preview hasil air sangat bagus, tapi lamanya render sangat lama 2 jam baru rendering ke2 dari 4kali rendering T.T. Kemudian saya ubah ke bump sekilas hasilnya tidak terlalu buruk dengan gambar kualitas HD yang selesai kurang dari 1/2 jam.
Hasil Rendering menggunakan efek Bump
Berbeda dengan contoh diatas contoh render dibawah ini lebih sadis lagi karena saya sendiri menggunakan efek displacement. jika misalkan saya menggunakan efek bump hasil akan terlihat aneh karena jarak sudut pandang dengan efek bump sangat dekat sehingga efek air akan terlihat datar, namun jika sudut pandang kita jauh dari efek bump sekilas memang tidak ada cacat, contohnya gambar diatas.
Contoh tutorial efek air ke1
Contoh efek air pada rendering The Lake House

Cara Membuat Efek Air pada Render V-Ray 1.49 SketchUp 8 versi2

Hasil Akhir
Pada totorial efek air ini tidak jauh dari cara merender saat tutorial pertama, cara membuat efek air ini saya posting kembali karena pada postingan sebelumnya dari teman - teman sendiri banyak yang gagal.

Untuk objek rendering saya download dari 3DWarehouse disini, untuk settingannya disini saya hanya menunjukan step - step material air saja, berikut caranya :
Tambahkan Tex-Fresnel pada Reflection buat nilai 2 pada multiplier
Pada pilihan layer option saya buat default v-ray 1.49
Pada layer Maps tambahkan Bump dengan Tex-Noise dengan multiplier cukup 1.25
Tampilan Awal
Hasil Akhir
 nb :
1. Pada renderan ini di layer maps saya menggunakan bump bukan displacement, karena faktor lamanya rendering jika menggunakan displacement. Tentunya hasil dari renderan sendiri kurang maksimal, jika ingin lebih maksimal bisa dicoba sendiri dengan menggunakan displacement dan settingan-nya pun sama dengan cara saat menggunakan bump;
2. Sebelum menggunakan layer maps displacement, pada objek laut dihapus dan diganti menggunakan bidang 2D rectangle dan pastinya berikan material air laut yang sama;
3. Untuk lebih jelasnya masalah perbedaan antara bump dan displacement bisa dibaca di artikel ini.