Anti CoPas

Silakan Komen

Silahkan beri Masukan, Kritik, ataupun Saran melalui comment - comment pada artikel diBlog ini - semoga apa yang saya share di blog ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.

Saturday, October 15, 2011

(Debat Kusir) Menjadi ARSITEK : Sebuah pencarian Jatidiri atau Sebuah pencarian Materi .. ??

     Kalau sudah berbicara tentang ideologi tiap orang memiliki karakter yang berbeda beda, dari situ kita akan mencoba berdebat, debat kusir namanya!!soalnya kalau debat bisa diartikan dialog aktif antar dua arah, atau bisa disebut diskusi. Tapi kalau debat kusir sama saja digunakan orang sebagai istilah untuk diskusi yang tidak berguna dan tidak ada habisnya, dan yang didebatkanpun hanya sepele tapi ngotot2nya yang paling seru hehe. Tapi yang perlu diketahui setiap orang punya pandangannya sendiri, disini bukan siapa yang salah dan siapa yang benar selama orang itu punya argumen kuat dengan ideologinya tersebut.

     Tidak jauh jauh dari omongan diatas, kita berdebat soal profesi sebagai arsitek walaupun kita masih mahasiswa. Dari pandangan saya sendiri kalau kita menelaah arti dari arsitektur kita perlu kembali lagi ke zaman bahula saat Vitruvius bicara soal firmitas, utilitas, dan venustas dalam bukunya "The ten book of Architecture". Dimana disebutkan bahwa firmitas adalah suatu hal yang berkaitan dengan kekuatan pada bangunan sedangkan utilitas sama dengan fungsi, dan terakhir venustas yang berarti sama dengan rasa, baik itu bagus atau jelek dalam meniai sebuah arsitektur tentunya.
Fenomena yang terjadi dalam beberapa dekade ini memperlihatkan penekanan nilai arsitektur pada gaya, sebuah unsur yang terkandung dalam aspek venustas atau keindahan. Kreatifitas seorang arsitek lebih terlihat dan terapresiasi oleh bagaimana kemampuannya dalam membentuk komposisi bentuk yang unik, baru, dan nyaman dipandang. Padahal arsitektur itu tidak semena mena hanya bangunan modern, hi-tech, atau istilah sekarang minimalis. Kalau kita melihat John FC. Turner mendedikasikan sebagian besar karir Arsitekturnya dengan memformulasikan sistem penyediaan perumahan yang dapat memenuhi pola tinggal masyarakat miskin perkotaan. Juga Hassan Fathy dengan pengetahuan akan teknik-teknik lokal dan material tradisional yang mampu menekan biaya produksi agar perumahan dapat sesuai dengan kondisi sosial-ekonomi masyarakat di desa miskin Mesir. Romo Mangunwijaya mencurahkan segala pikirannya untuk membuat perumahan bantaran Kali Code agar masyarakat disana terhidupi dengan layak. Dalam koridor pemikiran Vitruvius, mereka memberikan penekanan lebih pada aspek utilitas dalam arsitektur, yaitu suatu kaidah Arsitektur yang memberikan porsi lebih pada nilai fungsi.
Gaya minimalis yang sedang trend identik dengan masyarakat muda dinamis progresif yang sukses cemerlang. Gaya klasik identik dengan kemewahan masyarakat generasi tua yang telah mapan. Kaum berduit ini tidak akan segan mengucurkan dana kepada para Arsitek untuk mewujudkan impian mereka. Karena merekalah sumber penghidupan para Arsitek. Namun ironisnya di sudut lain dalam kota, perumahan-perumahan kumuh, kawasan sakit, dan daerah banjir pun berteriak - teriak mencoba menarik kaum terpelajar ini untuk memahami dan melayani mereka.
‘Poor but honest makes good architect…’ , Vitruvius memberikan petuah bahwa kemiskinan dan kejujuranlah yang membuat seorang arsitek dikatakan bagus. Disisi lain saya sendiri tidak munafik pastinya semua Arsitek butuh identitas dan status, mereka butuh penghargaan baik dalam lingkup profesionalisme, kalangan akademis, maupun dari masyarakat. Mengimplementasikan keahlian melayani lapisan masyarakat kelas bawah merupakan pilihan hidup yang sulit bagi karir, kondisi finansial, dan pengakuan di mata masyarakat. Di luar negeri keadaannya telah agak berbeda, John FC. Turner dan Hassan Fathy telah menikmati penghargaan Internasional seperti "Aga Khan Award" dan "Right Livelihood Award". Romo Mangun pun diakui secara Internasional dengan turut meraih Aga Khan, namun secara nasional ia justru lebih dikenal sebagai budayawan daripada seorang Arsitek.
Sebuah bangunan Arsitektur tidak hanya berkutat dengan gubahan bentuk yang cantik, rumit dan ideal, para Arsitek seharusnya akan merasakan kebanggaan dalam melayani kelompok masyarakat yang terpinggirkan. Mereka tidak akan segan-segan menentang tuntutan para pemodal yang ingin membangun kompleks perumahan mewah di tanah-tanah resapan air, atau mengerem klien-klien kaya agar tidak terlalu boros dan lebih memiliki kepedulian sosial dan lingkungan. Jadi Utilitas yang berarti “fungsi” dan keberhasilannya yang disebut dengan “fungsionalis” bukan hanya bangunan yang harus mampu mengakomodir apa yang ada pada penghuninya namun bagaimana sebuah “fungsi” dari Arsitektur yang kita rancang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Sekali lagi itu hanya argumen dari pemikiran saya dan tidak mengarahkan orang lain untuk mengikutinya dan menyalahkan argumen yang berkebalikan dengan argumen ini, Setiap orang memiliki prinsip hidup masing masing! tergantung dimana kita akan memilihnya.

Saturday, October 8, 2011

Rencana Pagar dan Carport Rumah

3D Blueprint Architectural Design
     Sebenarnya untuk desain pagar ini sudah selesai sebelum saya berangkat KKN pada bulan Juli - Agustus 2011. Namun karena berhubung ada beberapa kendala internal pengerjaan menjadi mundur dan baru saja dimulai 3 minggu lalu. Revisi gambar beberapa kali mengingat kondisi eksisting rumah yang sudah lama dibangun namun tidak ada rencana untuk membuat pagar disamping rumah, dan perlu diketahui juga rumah ini berada dilerengan yang padat penduduk dan jalan didepan rumah hanya cukup untuk satu mobil dan satu motor. Sehingga bentuk pagar dan carport pada nantinya tidak merusak facade eksisting bangunan yang sudah ada.

KONDISI EKSISTING AWAL : 

     Pagar eksisting bangunan memiliki ketebalan sebesar kurang lebih 30cm karena menggunakan pasangan 1 batu. Untuk pelapis pagar luar hanya menggunakan sejenis kawat baja tebal yang sudah berkarat karena dari awal pertama pembangunan sampai sekarang belum diganti sama sekali. Didalam taman yang akan dibuat carport terdapat pohon rambutan dan beberapa pot - pot bunga.
Pagar depan yang memperlihatkan pilar dan pengisi pagar
Taman Samping yang akan dibuat carport
Tampak belakang pagar bila dilihat dari depan rumah
Pohon Rambutan dan pot - pot bunga

DESAIN  :


     Awal Desain carport hanya menggunakan besi hollow dengan arah lurus kedepan, mengingat bila menggunakan arah kedepan talang air yang jatuh akan mengenai dinding dan lama lama akan merusak dinding. Karena itu atap pada carport diganti lengkung dan terdapat dua talang disamping kanan dan kiri kanopi. Jatuhnya air hujan dari talang kanopi dibuat kebelakang dengan pipa masuk kedalam lantai dan keluar melalui carport (untuk jelasnya akan saya update detailnya setelah saya OL lagi hehe..) Untuk lantai carport desain awal menggunakan batu sikat namun karena mahalnya batu sikat akhirnya deigaanti dengan kerikil biasa yang dibagi menjadi 3 bagian dan di"selang seling" pada pemasangan kerikil. Sedangkan untuk pilar awalnya ingin menggunakan batu alam yang membentuk garis lurus horizontal, akhinya diganti menggunakan acian semen kasar yang ditekstur warna hitam.

     Untuk masalah pohon rambutan akhirnya ditebang konsep awal sebenarnya adalah ditanam dibelakang pagar utama. Namun karena ditakutkan makin lama pohon besar akan mengganggu struktur inti bangunan. Sedangkan untuk pot pot yang ada ditaman samping direncanakan dipindah ke Pagar depan bangunan, dengan cara cor diatas parit.
Gambar Kerja Denah Pagar dan Denah Atap
Gambar Kerja Potongan Bangunan
Gambar Kerja Tampak Bangunan 
Gambar Kerja Detail pagar
Gambar Kerja Potongan Pagar
Urutan dari Desain Awal Sampai Revivisi Akhir :
Perspektif Tampak Depan
Perspektif dari dalam carport
Perspektif Tampak Depan
Perspektif Tampak Depan
Perspektif dari belakang pagar
Perspektif Bird View(revisi kanopi, lantai carport, dan pagar)
Perspektif Tampak Depan pagar carport dan kanopi
Perspektif Tampak Depan detail pagar
Perspektif Tampak Depan full

Visualisasi 3D Tampak Depan Rumah (Finish)
PENGERJAAN :

     Dalam pengerjaan pagar dan carport ini, dari dimulainya pengerjaan sampai saya posting sekarang sudah berjalan hampir 3 mminggu. Beberapa kendala yang didapat dan paling besar adalah bagian talang yang ada dikanopi, karena berbentuk lengkung maka kanopi ini otomatis juga menempel tembok dengan talangnya juga. Mau tidak maau pipa untuk pembuangan harus kebelakang mengingat jika ditaruh didepan terlihat tidak rapi. Masalah lain jika ditaruh talang dibelakang juga harus memotong lantai yang ada diteras. Untuk jelasnya lihat di pengerjaanya :
Proses 1 : Pengambilan tanah saat pengerjaan carport
Proses II : Pembuatan lantai carport
Proses III : Selesai finishing lantai dengan atap kanopi
Proses IV : Pengecoran untuk pemasangan pintu pagar carport
Proses V : Selesai pemasangan hollow pada pagar
Proses VI : Selesai pemasangan hollow pada pagar (kecuali pintu pagar)
Proses VII : Selesai pemasangan hollow dan pintu pagar (sisa finishing akhir)
Selesai Pengerjaan Finishing pada pagar
Selesai Pengerjaan Finishing pada pagar (no.rumah jelek banget g sama seperti 3D)

Mengenal pembuatan 3D dalam Desain Arsitektur


     Memang tidak ada habisnya kalo kita bicara tentang dunia arsitektur dan desain. Beberapa tahun yang lalu sekitar 5-6 tahun, saya sempat belajar untuk mengusai 3D cad. Hanya beberapa bulan belajar hampir materi pada 3D sudah mampu dipahami. Kalau diingat lagi pengerjaan yang hampir butuh waktu lama, walaupun dalam proses rendering lebih cepat. Keunggulan 3D Cad adalah presisi ukuran pada object yang dibuat oleh sipengguna. Lama kelamaan 3D cad semakin ditinggalkan karena prosesnya yang lama, kemudian saya coba coba belajar 3D max dimana render sangat mendekati nyata (walaupun hanya menggunakan mental ray). Tapi tetap saja modelling menggunakan Autocad karena modelling pada 3Dmax lebih rumit dengan banyaknya panel panel pada toolbarnya. walaupun begitu rendering pada 3Dmax lebih berat daripada menggunakan Autocad.

     Dilapangan gambar gambar 3D biasanya dijual mahal mau itu hanya gambar .jpg atau juga bentuk video. karena itu saati ini banyak orang semakin berlomba lomba untuk menguasai software 3D. Saat melihat tampilan sketch up pertama kali memang sangat diragukan pengaruhnya, kelebihannya modelling pada software ini sangat gampang walaupun digunakan seorang amatiran seperti saya. Coba lihat sceenshotnya dibawah :

3D Modelling menggunakan Autocad
3D Modelling menggunkan Sketch Up
3D Modelling menggunakan 3D Max
     Terlihat bagaimana modelling ketiga software yang digunakan sangat berbeda jauh, 3DCad yang penggunaanya lebih presisi dalam segihal ukuran namun pada tampilan belum maksimal terlebih lagi apabila dirender. Sketch Up yang gampang dalam modelling namun pas pasan dalam hasil akhir. 3Dmax yang gila gilaan dalam modelling dan rendering, tapi hasilnya paling maksimal saat dirender. Dari ketiga software yang sudah saya paparkan diatas memang tiap software ada keunggulannya masing masing. Keunikannya ketiga software diatas memang saling berhubungan, misalkan AutoCad dengan 3DMax yang modellingnya dapat digunakan menggunakan Cad dan Finishing menggunakan Max. Modelling Cad yang bisa difinishing menggunakan sketch up. Modelling sketch Up yang bisa difinishing menggunakan Max.

     Maksud dari pemaparan saya ini adalah apabila kita ingin menggunakan modelling cepat kita dapat menggunakan Sketch Up, apabila ingin presisi bisa menggunakan Cad. Dan jika ingin finishing pada gambar kit maksimal bisa menggunakan Max. Tapi belakangan ini sekitar 1 - 2 tahun terakhir saya baru tahu kalau ada plugin bernama "V-Ray" sebuah plugin rendering yang membuat render terlihat sangat realistis. Plugin ini bisa dipasang disoftware 3D apapun seperti Sketch Up dan 3D Max.
Rendering V-Ray 3DMax
Rendering V-Ray 3DMax
Rendering V-Ray Sketch Up
Rendering V-Ray Sketch UP
     Setelah lihat screen shot diatas saya sendiri juga pengen belajar V-Ray, terutama dari Sketch Up setelah dilihat hampir tidak ada perbedaan antara Max dengan Sketch Up. Untuk lebih jauhnya kalau mau belajar dari yang basic sampai advance browsing aja tutorialnya yang bnyak diInternet.

Rendering V-Ray SketchUp versi bahasa Indonesia masuk ke website ini --> Sang Guru